Bentang Alam Dataran Tinggi Dieng

 

image credit : wikipedia

Pesona Wisata Dataran Tinggi Dieng

Perjalanan kali ini terasa istimewa, penyebabnya karena melakukan perjalanan menuju wilayah Jawa Tengah, tepatnya akan mengunjungi kawasan dataran Tinggi Dieng. Disana diajak untuk melakukan Famtrip, di seputaran objek - objek wisata Dataran Tinggi Dieng serta objek wisata lainnya di Banjar Negara. Menjelang malam akhirnya menginjakan kaki di kota Banjarnegara. 

image credit : wikipedia

Perjalanan menuju dieng akan memakan waktu dua jam. Dipelataran parkir komplek candi Arjuna, dihibur oleh para pemain perkusi tradisional, tempo dinamis dari alunan perkusi. Puas dihibur oleh pemain perkusi tradisional, selanjutnya melangkahkan kaki menuju komplek candi Arjuna, dilokasi ini terdapat beberapa bangunan candi dengan arsitektur Hindu Jawa. 

Bangunan bangunan candi ini konon dibangun pada abad 8 serta 9 Masehi, pada awalnya kuat dugaan beberapa candi ini digunakan sebagai sarana ibadah umat Hindu saat itu. Sebagai salah satu destinasi favorit komplek Candi Arjuna tidak pernah sepi dari pengunjung, saat tiba disana pun demikian beberapa pelancong tampak sedang menikmati panorama Candi dan bentang alam Dieng yang menakjubkan.

image credit : wikipedia 

Selanjutnya melangkahkan kaki menuju museum Kaliasa Dieng, di dalam museum ini di simpan berbagai koleksi yang erat hubungannya dengan peradaban masyarakat Dieng. 

Selain itu bisa melihat berbagai artefak peninggalan masa Hindu, artefak - artefak ini masih terawat dengan baik hingga saat ini. Jejeran artefak ini bisa di lihat mulai dari lorong hingga bangunan utama museum. 

Dengan mengunjungi museum ini pengetahuan akan peradaban masyarakat Dieng akan lebih bertambah.

Tujuan berikutnya ialah kawah Sikidang, lokasinya tidak begitu jauh dari komplek museum Kaliasa. Kawah Sikidang berbeda dengan kawah lainnya di pulau Jawa, kawah ini tidak terletak dipuncak gunung. Namun berlokasi didataran rendah, meskipun Dieng merupakan pegunungan, tetapi kawah ini letaknya berdekatan dengan kawasan penduduk. 

Sesampainya dilokasi bau menyengat belerang menerpa hidung, asap putih tidak henti - hentinya mengepul dari kawah dengan diameter sekitar 10 meter ini. Keunikan dari kawah ini ialah fenomena letupannya yang sering berpindah pindah, penamaan Sikidang erat kaitannya dengan fenomena ini, karena sering berpindah pindah mirip kidang atau rusa. 

Dilokasi ini diharuskan berhati - hati karena terlalu banyak mencium bau belerang bisa membuat kepala pusing serta muntah - muntah.

Dalam kesempatan tersebut disampaikan pula mengenai keberhasilan Dieng sebagai salah satu penyumbang pendapatan asli daerah bagi Banjar Negara. Selanjutnya perjalanan menuju tempat wisata lain di Banjar negara dilanjutkan, tujuan pertama ialah Sentra Keramik Klampok, lokasi tepatnya di wilayah kecamatan Purwareja. 

Sentra Keramik Klampok memiliki keunggulan pada segi desain serta variasi warna yang memikat. Selain keramik konvensional,di tempat ini dijual pula berbagai macam keramik dengan desain unik. Pada kesempatan itu rombongan diperbolehkan melihat langsung proses produksi berbagai jenis desain keramik di salah satu pabriknya. 

Keramik - keramik produksi Klampok dibuat secara hand made, inilah yang membuat keramik dari sini terkenal memiliki kualitas bagus. Hal ini didukung pula oleh pemilihan bahan baku berkualitas serta teknik pembakaran yang disempurnakan, sehingga jarang sekali para konsumen mengeluhkan kualitas keramik Klampok.

Tujuan terakhir perjalanan di Banjarnegara ialah sentra batik tulis Gumelem, sesampainya dilokasi dengan tidak membuang waktu untuk berbelanja berbagai macam motif batik khas Banjarnegara. Sebagai informasi tambahan batik - batik di tempat ini memiliki harga cukup murah, namun kualitasnya cukup bagus.