Potensi Wisata Air Terjun Sanghyang Taraje

image credit : www.disparbud.jabarprov.go.id

Potensi Wisata Kecamatan Pamulihan di Bungbulang Garut


Sebuah kota kecamatan yang bernama pamulihan di daerah Bungbulang Garut. dari berbagai informasi yang di peroleh, di tempat ini terdapat, sebuah air terjun, dengan ketinggian lebih dari seratus meter. yang memiliki pemandangan alami dengan visual landscape khas parahyangan. Setelah hampir 2 jam perjalanan dari pusat ota Garut, kami akhirnya sampai di kantor kecamatan pamulihan. dari tempat ini perjalanan, menggunakan kendaraan roda empat harus di hentikan. menurut petugas kecamatan,  karena jalur yang akan ditempuh cukup berbahaya, bila menggunakan mobil, maka kami terpaksa melanjutkan perjalanan, menggunakan sepeda motor. untuk satu motor para pengojeg, memasang tarif lima belas ribu pulang pergi menuju lokasi air terjun.




perjalanan menuju lokasi air terjun, sungguh menakjubkan. hamparan pemukiman khas pedesaan, berpadu dengan hamparan persawahan, serta kawasan hutan lindung, cukup memanjakan mata  kita. setelah kurang lebih setengah jam terguncang guncang diatas sepeda motor. pada akhirnya kami sampai juga di lokasi air terjun. masyarakat setempat menamakan air terjun ini curug sanghyang taraje. 

Konon menurut legenda, air terjun ini dinamakan demikian karena, dahulu kala di lokasi ini terdapat sebuah taraje atau tangga bambu, yang cukup tinggi, sebagai alat untuk mobilitas masyarakat. dari daerah pedalaman menuju kota kecamatan pamulihan. saat ini tangga bambu ini sudah tidak ada lagi. selain itu masih menurut legenda masyarakat, dahulu kala curug ini, kerap digunakan prabu siliwangi sebagai tempat bertapa. 

Sungguh kami tidak menyesal mengunjungi air terjun ini, pemandangan alami serta sejuknya iklim pegunungan membuat kami betah berlama lama ditempat ini. secara topografi air terjun ini memiliki tinggi seratus meter lebih, dengan debit air yang cukup besar, sehingga bila kita diam dibawah luncuran air nya. tidak lama kemudian tubuh kita, akan basah kuyup oleh embun yang menyelimuti tempat itu.




Ternyata selain potensi wisata alam, air terjun sanghyang taraje. Masih diwilayah kecamatan pamulihan. Kami diajak oleh penduduk setempat, untuk melihat proses pembuatan gula merah yang dilakukan secara tradisional. dengan proses sederhana, pembuatan gula merah dimulai dari pengambilan air nira dari pohon nira. Air ini berasal dari cairan yang akan menjadi bunga, dengan sebuah proses, air ini ditampung dalam suatu wadah dari bambu yang dinamakan lahang. 

Pengambilannya dilakukan sehari dua kali yaitu pagi dan sore hari. setelah air nira ditampung, kemudian dibawa menuju sebuah gubuk sederhana, tempat air ini diolah menjadi gula merah. pertama tama air ini dimasukan kedalam wajan untuk dimasak kurang lebih enam jam, sampai cairanya berubah warna kemudian mengental. setelah mengental dan matang, kemudian dimasukan kedalam wadah terbuat dari bambu, untuk dibentuk sesuai selera. saat ini pemasaran gula merah, cukup menjanjikan, dalam sehari rata rata, para pembuat gula merah bisa, menghasilkan sepuluh kilogram gula merah siap jual.

Comments

Popular Post

Pasundan dan Tradisi Ngabungbang

Bahasa Sunda Di Era Globalisasi Modern

Endangered Species Elang Jawa