Tanaman Pala Dengan Khasiatnya



Pala Tanaman Dengan Khasiat Cukup Banyak


Kekayaan alam Indonesia,sudah bukan rahasia lagi, sejak di mulainya zaman sejarah. Telah banyak bukti bukti peninggalan, baik itu berupa benda, maupun dokumen yang menyatakan alam Indonesia sangat subur serta kaya. Kekayaan alam ini selain di gunakan oleh masyarakat Indonesia, ternyata mengundang minat bangsa lain untuk memilikinya, perjalanan sejarah membuktikan, keinginan bangsa eropa untuk memiliki rempah - rempah menyebabkan, mereka rela menempuh ribuan kilo meter untuk mendapatkan, langsung dari sumbernya. Hasrat yang tinggi dari bangsa eropa ini bisa di mengerti, karena pada abad pertengahan sampai abad 19, rempah - rempah merupakan komoditi paling dicari serta berharga mahal.




Sebagai akibatnya sangat jelas, bangsa - bangsa yang memiliki sumber rempah  - rempah ini, akhirnya menjadi daerah jajahan bangsa eropa. Dan Indonesia pun tidak luput dari hal ini. Selain itu Indonesia pun menjadi rebutan dari bangsa - bangsa penjajah tersebut. Salah satu komoditi rempah - rempah yang paling di cari ialah tanaman pala, sebagai informasi tanaman pala merupakan tanaman asli endemic Indonesia, daerah asalnya ialah Maluku, ketika marcopolo melakuakan perjalanan menuju china pada tahun 1271 sampai tahun 1295,sempat singgah di Maluku, kemudian menyebarkan buah pala ini ke jawa serta sumatera. Tanaman ini mempunyai banyak kegunaan selain sebagai rempah, kerap juga di gunakan sebagai bahan obat, kosmetik, minyak astiri serta industry pengalengan.




Nah wilayah kabupaten bogor, termasuk ke dalam daerah penyebarannya di jawa. maka tidak heran sampai saat ini masyarakat kabupaten bogor masih membudidayakannya, karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Di salah satu daerah tepatnya wilayah maseng, secara administrative termasuk ke desa warung menteng, kec cijeruk, terdapat sebuah budidaya tanaman pala, kami menemui seorang pembuat manisan buah pala yang telah memulai usahanya sejak lama,proses pengolahannya memilki tingkat kesulitan tinggi. Pertama buah pala yang telah di kumpulkan di rendam dalam lauran garam, setelah itu di kupas secara hati hati, setelah di kupas kembali di rendam selama satu hari. Selanjutnya buah ini di bentuk sedemikian rupa,dengan berbagai bentuk kemudian buah pala ini di masak dengan gula pasir serta di beri pewarna makanan, ternyata prosesnya belum selesai, buah pala yang telah masak ini kemudian di taburi kembali dengan gula putih.dan di jemur selama satu hari, agar tahan lama dan renyah, biasanya setelah di jemur, di oven semalam.barulah manisan buah pala ini di kemas serat siap di konsumsi.sebagai salah satu penganan khas dari kota bogor, penganan ini telah menjadi ikon dalam industry kuliner di bogor, belum lengkap rasanya bila berkunjung ke bogor tanpa membawa buah tangan manisan pala.

Tidak jauh dari lokasi pertama terdapat juga, sebuah tempat pengolahan tanaman pala, yaitu penyulingan minyak pala, bahan bakunya terbuat dari biji pala, cangkang serta buahnya, bahkan daunnya pun bisa di suling di jadikan minyak. Kebetulan ketika kami berkunjung kesana, tengah berlangsung proses penyulingan minyak pala yang berbahan baku dari daunnya, dipasaran eropa minyak minyak ini berharga sangat tinggi Prosesnya cukup sederhana, bahan baku berupa daun di masukan kedalam sebuah tangki berkapasitas satu kwintal, kemudian direbus menggunakan kayu bakar selama delapan jam, hasil penguapan dari proses perebusan ini kemudian dialirkan melaui sebuah pipa. Yang di dinginkan dengan air, hasil dari pendinginan uap inilah yang merupakan hasil dari sulingan minyak pala. Selain dimanfaatkan menjadi dua produk ini, masyarakat setempat mengolah biji pala ini sebagai bumbu masak, para pengepul dari luar daerah kerap datang membeli biji - biji pala ini dengan harga tinggi. 

"Ternyata melancong bukan hanya ke tempat wisata saja bukan, melakuakn perjalan ke sebuah wilayah dengan berbagai keunikannya, ternyata memberikan pengalaman berharga yang tiada terkira."

Comments

Popular Post

Pasundan dan Tradisi Ngabungbang

Bahasa Sunda Di Era Globalisasi Modern

Endangered Species Elang Jawa