Menikmati Gowes di Bandung Timur
Lokasi Favorit Para Gowes Petualang
Kawasan
perbukitan Bandung Timur merupakan salah satu lokasi favorit para petualang, baik
itu penghobi trail adventure sepeda motor, maupun mobil penggerak 4 roda. Selain
itu kawasan perbukitan ini kerap juga dijadikan arena hiking oleh para pendaki
gunung. Kawasan perbukitan ini merupakan jajaran pegunungan Manglayang, Palasari
hingga Bukit Tunggul. Nah perjalanan kami kali ini ialah menikmati kawasan
perbukitan Bandung Timur dengan cara berbeda yaitu menggunakan sepeda. Perjalanan
dimulai dari titik start kawasan Palintang, jalur yang harus dilalui merupakan
jalanan setapak. Jalur ini masih jarang dipakai oleh para pehobi petualangan, hal
ini terlihat dari masih cukup rimbunnya pepohonan di sepanjang jalur.
Melahap
jalur jalanan setapak dengan sepeda membutuhkan kehati - hatian, bila kurang
konsentrasi sedikit saja kita bisa jatuh ke semak - semak. Beruntung jalur ini
relatif datar, sehingga kayuhan sepeda tidak begitu menguras tenaga. Setengah
jam memasuki jalur hutan trek masih mendatar diselingi dengan genangan air sisa
hujan semalam. Dari jalur palintang ini kami menuju kawasan Legok Nagari, kayuhan
sepeda konstan melahap jalur dengan kontur datar ini segera berubah ketika
memasuki kawasan Legok Nagari. Tanjakan lumayan curam menanti didepan mata, kami
sengaja menuntun sepeda karena tanjakan ini bukan main - main, banyak juga
rekan seperjalanan yang memaksa mengayuh sepeda melahap tanjakan ini, harus
berhenti karena curamnya medan. Selepas tanjakan kami beristirahat di waung
sederhana milik penduduk setempat, pemilik warung menyediakan berbagai penganan
pengganjal perut untuk para pegowes.
Setelah
istirahat kami melanjutkan perjalananan tujuan selanjutnya ialah kawasan desa
wisata Batu Loceng. Sebagai informasi kawasan yang kami lalui sejak beberapa
tahun lalu telah ditetapkan sebagai kawasan wisata sepeda Bandung Utara. Kembali
ke trek yang harus kami tempuh, selepas Legok Nagari trek sedikit menurun, inilah
yang kami tunggu tunggu. Trek menurun ini bisa kami pakai untuk memacu sepeda
dengan kencang. Kawasan perbukitan menuju Batu Loceng sangat indah pepohonan
tinggi berpadu dengan lahan pertanian penduduk menciptakan suasana sedap
dipandang mata. Kami melahap trek menurun ini dengan cepat, kewaspadaan harus
tinggi karena lengah sedikit kami bisa terhempas ke jurang dengan kedalaman 10 meter. Hanya setengah jam kami
telah tiba dilokasi kawasan Desa Wisata Batu Loceng, di tempat ini kami mendapat sajian istimewa dari masyarakat
setempat. Seni Tarawangsa sengaja dipentaskan oleh muda mudi Batu Loceng. Seni
tradisi ini merupakan salah satu jenis seni tertua di wilayah Pasundan. Kami
beserta para peserta gowes lainnya sangat terpukau dengan sajian langka ini.
Dari Batu Loceng kayuhan sepeda
menuju kawasan Puncak Bintang, kawasan ini harus ditempuh dengan susah payah, karena
jalurnya menanjak. Beberapa penduduk setempat sengaja menunggu para pegowes
yang kelelahan. Mereka menawarkan jasa untuk membawa sepeda menuju kawasan
Puncak Bintang. Kamipun tidak ketinggalan menitipkan sepeda untuk di bawa
penduduk karena rasa letih yang melanda. Sesampainya diatas pemandangannya luar
biasa, kami serasa mengayuh sepeda diatas awan. Pemandangan dari kawasan ini
sangat cantik mempesona kota Bandung tampak indah dari ketinggian ini. Kami
beserta pegowes lainnya tidak melewatkan waktu mengabadikan momen langka ini. Lensa
kamera tidak berhenti mengabadikan spot - spot menarik dari atas ketinggian
ini.
Setelah
cukup puas mengambil gambar kami segera bergegas mengayuh sepeda menuju kawasan
selanjutnya yaitu Caringin Tilu. Dari tempat ini sepeda bisa kami kayuh dengan
cepat karena trek yang dihadapi kembali menurun. Mengayuh sepeda dengan
kecepatan tinggi menimbulkan sensasi berbeda, adrenalin seakan terpacu melahap
trek seperti ini. Tidak terasa sampailah kami di titik finish. Cara menikmati
kawasan perbukitan dengan sepeda sangat kami rekomendasikan bagi para
petualang, karena sensasi serta pengalamannya luar biasa.
Comments
Post a Comment