Sisingaan Kesenian Warisan Leluhur
Kesenian Unik dan Khas Indonesia
Banyaknya ragam kesenian di Jawa Barat, sudah tidak terhitung
lagi,jenis jenis kesenian ini merupakan warisan leluhur yang sangat tinggi
nilainya. Kesenian - kesenian ini merupakan ciri khas daerah yang mewakili berbagai
aspek kehidupan. Hampir disetiap daerah di Jawa Barat memiliki jenis kesenian
unik dan khas. Antara satu kesenian dengan kesenian lainnya sangat berbeda namn
memiliki nilai estetika luar biasa. Salah satu jenis kesenian yang akan kita
lihat berasal dari daerah Subang, jenis kesenian ini sudah dikenal ke berbagai
daerah bahkan hingga mancanegara. Kesenian ini dinamakan “Sisingaan”.
Sisingaan mulai muncul pada saat kaum penjajah menguasai Subang, yakni pada masa pemerintahan Belanda tahun 1812. Subang pada saat itu dikenal dengan Doble Bestuur, dan dijadikan kawasan perkebunan di bawah perusahaan P&T Lands (Pamanoekan en Tjiasemlanden). Pada saat Subang di bawah kekuasaan Belanda, masyarakat setempat mulai diperkenalkan dengan lambang negara Belanda yakni crown atau mahkota kerajaan. Dalam waktu yang bersamaan daerah Subang juga di bawah kekuasaan Inggris, yang memperkenalkan lambang negaranya yakni singa. Sehingga secara administratif daerah Subang terbagi dalam dua bagian, yakni secara politis dikuasai oleh Belanda dan secara ekonomi dikuasai oleh Inggris.
Masyarakat Subang saat itu mendapatkan tekanan secara politis, ekonomis, sosial, dan budaya dari pihak Belanda maupun Inggris. Namun masyarakat tidak tinggal diam, mereka melakukan perlawanan, perlawanan tersebut tidak hanya berupa perlawanan fisik, namun juga perlawanan yang diwujudkan dalam bentuk kesenian. Bentuk kesenian tersebut mengandung silib (yakni pembicaraan yang tidak langsung pada maksud dan tujuan), sindir (ironi atau sesuatu yang bertentangan dengan kenyataan), siloka (kiasan atau melambangkan), sasmita (contoh cerita yang mengandung arti atau makna). Dengan demikian masyarakat Subang bisa mengekspresikan atau mewujudkan perasaan mereka secara terselubung, melalui sindiran, perumpamaan yang terjadi atau yang menjadi kenyataan pada saat itu. Salah satu perwujudan atau bentuk ekspresi masyarakat Subang, dengan menciptakan salah satu bentuk kesenian yang kemudian dikenal dengan nama sisingaan.
Kesenian sisingaan secara garis besarnya terdiri dari 4 orang pengusung sisingaan sepasang patung sisingaan, penunggang sisingaan, waditra nayaga, dan sinden atau juru kawih. Secara filosofis 4 orang pengusung sisingaan melambangkan masyarakat pribumi/terjajah/tertindas, sepasang patung sisingaan melambangkan kedua penjajah yakni Belanda dan Inggris, sedangkan penunggang sisingaan melambangkan generasi muda yang nantinya harus mampu mengusir penjajah, nayaga melambangkan masyarakat yang bergembira atau masyarakat yang berjuang dan memberi motivasi/semangat kepada generasi muda untuk dapat mengalahkan serta mengusir penjajah dari daerah mereka.
Kesenian sisingaan merupakan bentuk ungkapan rasa ketidakpuasan, ketidaksenangan, atau upaya pemberontakan dari masyarakat Subang kepada pihak penjajah. Perwujudan dari rasa ketidaksenangan tersebut digambarkan dalam bentuk sepasang sisingaan, yaitu melambangkan kaum penjajah Belanda dan Inggris. Kedua Negara penjajah tersebut menindas masyarakat Subang, yang dianggap bodoh dan dalam kondisi miskin, sehingga para seniman berharap suatu saat nanti generasi muda harus bisa bangkit, mengusir penjajah dari tanah air dan masyarakat bisa menikmati kehidupan yang sejahtera.
Dari sejak jaman kolonial hingga sekarang jenis kesenian ini terus
bertransformasi mengikuti perkembangan jaman. Pada awalnya bentuk singa ini
sangat sederhana namun perjalanan waktu berubah hingga menjadi bentuk yang
dinamis atraktif serta penuh inovasi. Meskipun pada awalnya sebagai sarana
perjuangan melawan kolonialisme namun kesenian sarat makna ini tidak kehilangan
jati dirinya. Pada saat ini kesenian ini masih tumbuh dan berkembang, masih
sering ditampilkan dalam berbagai acara terutama acara khitanan serta kenduri.
Sebagai lambang seorang anak laki - laki memasuki dunia dewasa, biasanya tradisi
sisingaan ini membawa anak yang telah dikhitan keliling kampung. Banyaknya grup
- grup kesenian sisingaan sangat diapresiasi oleh pemerintah Subang, hampir
setiap tahun diselenggarakan festival Sisingaan. Pemenang dari festival ini
biasanya mendapat kehormatan untuk tampil dalam event event kesenian baik
tingkat lokal regional maupun internasional.
image source : https://id.wikipedia.org/wiki/Sisingaan
Comments
Post a Comment